Assalamualaikum Welcome To My Blogger & Enjoy

Jumat, 13 April 2012

Kriteria Manager Proyek yang Baik

Manager proyek adalah orang yang bertanggung jawab untuk melakukan perencanaan, pelaksanaan dan penutupan sebuah proyek yang biasanya berkaitan dengan bidang industri kontruksi, arsitektur, telekomunikasi dan informasi teknologi. Kesuksesan ataupun kegagalan suatu proyek, ditentukan oleh manajer proyek.
Berdasarkan pekerjaanya, menurut Kartz, seorang manager proyek harus memiliki beberapa kemampuan, yaitu :
    * Kemampuan konseptual
    * Kemampuan interpersonal
    * Kemampuan administrasi
    * Kemampuan teknis

Selain itu, Shtub (1994) menggambarkan diagram kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang manager proyek, diantaranya :
   1. Budgeting and Cost Skills: Kemampuan dalam hal membuat anggaran biaya proyek baik dalam hal analisis biaya proyek, analisis kelayakan investasi agar keuangan proyek dapat berjalan optimal sesuai dengan keinginan penyedia dana.
   2. Schedulling and Time Management Skills: Manajer proyek dituntut untuk dapat mengelola waktu secara baik agar proyek dapat selesai tepat waktu seperti yang diharapkan. Untuk mengelola waktu ini manajer proyek harus mendefinisikan aktivitas-aktivitas yang diperlukan, misalnya dengan teknik WBS (Work Breakdown Structure). Selain itu, manajer proyek harus mampu memperkirakan waktu bagi setiap aktivitas secara realistis.
   3. Technical Skills: Kemampuan teknis melingkupi pengetahuan dan pengalaman dalam hal proyek itu sendiri, dengan mengetahui prosedur-prosedur dan mekanisme proyek. Kemampuan ini biasanya didapatkan dari penimbaan ilmu khusus, misalnya Institut Manajemen Proyek, dsb
   4. Resource Management and Human Relationship Skills: Manajer proyek perlu memahami akibat dari kegagalan dalam mengelola sumber daya, sehingga diperlukan kehati-hatian dalam menempatkan sumberdaya yang ada dan menjadwalkannya. Hal ini membutuhkan kemampuan untuk membangun jaringan sosial dengan orang-orang yang terlibat di dalam proyek, seperti para stakeholder.
   5. Communication Skills: Perencanaan sebuah proyek akan menjadi tidak berguna ketika tidak ada komunikasi yang efektif antara manajer proyek dengan timnya. Setiap anggota tim harus mengetahui tanggung jawab mereka.
   6. Negotiating Skills: Selain kemampuan komunikasi yang baik, negosiasi juga memerlukan strategi dalam menarik dukungan manajemen atas atau sponsor mereka, bagaimanapun, pihak yang bernegosiasi harus dapat melihat loyalitas sang manajer terhadap mereka, baru kemudian akan muncul kepercayaan.
   7. Marketing, Contracting, Customer Relationship Skills: Manajer proyek juga harus memiliki kemampuan untuk memasarkan hasil proyeknya, karena akan sangat tragis ketika sebuah proyek yang sukses secara implementatif, tetapi outputnya tidak dibutuhkan oleh para penggunanya. Selain itu, kedekatan dengan konsumen sangat diperlukan. Sang manajer perlu responsif terhadap perubahan kebutuhan dan persyaratan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dalam konsep TQM, kunci utama untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan adalah komunikasi secara terus-menerus anatar pelanggan maupun antar tim proyek (Tjiptono&Diana, 2003).
   8. Leadership Skills: Kepemimpinan menjadi salah satu peranan penting yang dimiliki oleh seorang Manager proyek. Apa yang dilakukan oleh manajer proyek menendakan bagaimana seharusnya orang lain atau timnya bekerja. Grey&Larson (2006) memberikan contoh gaya kepemimpinan dengan memberi teladan sebagai syarat menuju manajer proyek yang efektif.

Selain melihat dari kemampuan yang dimiliki untuk menjadi seorang manager proyek yang baik, ada beberapa karakteristik yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kualifikasi seseorang untuk menjadi Manajer proyek, yaitu:
 - Karakteristik Pribadinya
 - Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Proyek yang Dikelola
 - Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Tim yang Dipimpin

Karakteristik Pribadinya
    * Memiliki pemahaman yang menyeluruh mengenai teknis pekerjaan dari  proyek yang dikelola olehnya.
    * Mampu bertindak sebagai seorang pengambil keputusan yang handal dan bertanggung jawab.
    * Memiliki integritas diri yang baik namun tetap mampu menghadirkan  suasana yang mendukung
       dilingkungan tempat dia bekerja.
    * Asertif
    * Memiliki pengalaman dan keahlian yang memadai dalam mengelola waktu dan manusia.

Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Proyek yang Dikelola
    * Memiliki komitmen yang kuat dalam meraih tujuan dan keberhasilan proyek dalam jadwal, anggaran
       dan prosedur yang dibuat.
    * Pelaksanakan seluruh proses pengembangan proyek IT sesuai dengan anggaran dan waktu yang dapat
       memuaskan para pengguna/klien.
    * Pernah terlibat dalam proyek yang sejenis.
    * Mampu mengendalikan hasil-hasil proyek dengan melakukan pengukuran
       dan evaluasi kinerja yang disesuaikan dengan standar dan tujuan
       yang ingin dicapai dari proyek yang dilaksanakan.
    * Membuat dan melakukan rencana darurat untuk mengantisipasi hal-hal
       maupun masalah tak terduga.
    * Membuat dan menerapkan keputusan terkait dengan perencanaan.
    * Memiliki kemauan untuk mendefinisikan ulang tujuan, tanggung jawab dan jadwal selama hal tersebut
      ditujukan untuk mengembalikan arah  tujuan dari pelaksanaan proyek jika terjadi jadwal maupun anggaran
      yang meleset.
    * Membangun dan menyesuaikan kegiatan dengan prioritas yang ada serta tenggat waktu yang ditentukan 
       sebelumnya.
    * Memiliki kematangan yang tinggi dalam perencanaan yang baik dalam  upaya mengurangi tekanan dan
       stres sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja tim.
    * Mampu membuat perencanaan dalam jangka panjang dan jangka pendek.

Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Tim yang Dipimpin
    * Memiliki kemampuan dan keahlian berkomunikasi serta manajerial.
    * Mampu menyusun rencana, mengorganisasi, memimpin, memotivasi serta mendelegasikan tugas secara
       bertanggung jawab kepada setiap anggota tim.
    * Menghormati para anggota tim kerjanya serta mendapat kepercayaan  dan penghormatan dari mereka.
    * Berbagi sukses dengan seluruh anggota tim.
    * Mampu menempatkan orang yang tepat di posisi yang sesuai.
    * Memberikan apresiasi yang baik kepada para anggota tim yang bekerja dengan baik.
    * Mampu mempengaruhi pihak-pihak lain yang terkait dengan proyek yang dipimpinnya untuk menerima
       pendapat-pendapatnya serta melaksanakan rencana-rencana yang disusunnya.
    * Mendelegasikan tugas-tugas namun tetap melakukan pengendalian melekat.
    * Memiliki kepercayaan yang tinggi kepada para profesional terlatih untuk menerima pekerjaan-pekerjaan
       yang didelegasikan darinya.
    * Menjadikan dirinya sebagai bagian yang terintegrasi dengan tim yang dipimpinnya.
    * Mampu membangun kedisiplinan secara struktural.
    * Mampu mengidentifikasi kelebihan-kelebihan dari masing-masing anggota tim serta memanfaatkannya
       sebagai kekuatan individual.
    * Mendayagunakan setiap elemen pekerjaan untuk menstimulasi rasa hormat dari para personil yang
       terlibat dan mengembangkan sisi profesionalisme mereka.
    * Menyediakan sedikit waktu untuk menerima setiap ide yang dapat meningkatkan kematangan serta
       pengembangan dirinya.
    * Selalu terbuka atas hal-hal yang mendorong kemajuan.
    * Memahami secara menyeluruh para anggota tim yang dipimpinnya dan mengembangkan komunikasi 
       efektif di dalamnya.


Sumber :

http://111pang.blogspot.com/2012/04/kriteria-manager-proyek-yang-baik.html
Silahkan Dibaca Selengkapnya..

Kamis, 12 April 2012

COCOMO

COCOMO (Constructive Cost Model) adalah sebuah metode yang dilakukan untuk mengestimasi biaya proyek, usaha, jadwal dan jumlah staff yang diperlukan untuk mengembangkan suatu produk perangkat lunak. COCOMO didesain pada tahun 1981 oleh Barry Boehm.

COCOMO terdiri 3 jenis, diantaranya :

1. Basic (COCOMO I 1981)
Perkenalan COCOMO ini diawali pada akhir tahun 1970-an. Basic COCOMO digunakan untuk menghitung dari estimasi jumlah LOC(Lines Of Code). Boehm, melakukan riset dengan mengambil kasus dari 63 proyek perangkat lunak untuk membuat model matematisnya. Model dasarnya adalah sebuah persamaan sebagai berikut :
effort = C* size ^ M

Keteangan :
effort : usaha yang dibutuhkan selama proyek, diukur dalam person-months
c dan M : konstanta yang dihasilkan dalam riset Boehm dan tergantung pada penggolongan besarnya proyek perangkat lunak
size : estimasi jumlah baris kode yang dibutuhkan untuk implementasi, dalam satuan KLOC (kilo lines of code). Ukuran program dinyatakan dalam KLOC.

2. Intermediet (COCOMO II 1999)
Intermediet COCOMO digunakan untuk meghitung usaha pengembangan perangkat lunak sebagai fungsi ukuran program dan sekumpulan "cost drivers" yang mencakup penilaian subjektif produk, perangkat keras, personil danatribut proyek. COCOMO jenis mempergunakan data-data historis dari proyek-proyek yang pernah menggunakan COCOMO I, dan terdaftar pengelolaan proyeknya dalam COCOMO database, yang dijabarkan dalam kategori dan sub-kategori sebagai berikut :
 
  a. Atribut Produk
     - Reliabilitas perangkat lunak yang diperlukan (RELY)
     - Ukuran basis data aplikasi (DATA)
     - Kompleksitas produk (CPLX)
 
  b. Atribut perangkat keras
     - Waktu eksekusi program ketika dijalankan (TIME)
     - Memori yang dipakai (STOR)
     - Kecepatan mesin virtual (VIRT)
     - Waktu yang diperlukan untuk mengeksekusi perintah (TURN)

  c. Atribut sumber daya manusia
     - Kemampuan analisis (ACAP)
     - Kemampuan ahli perangkat lunak (PCAP)
     - Pengalaman membuat aplikasi (AEXP)
     - Pengalaman penggunaan mesin virtual (VEXP)
     - Pengalaman dalam menggunakan bahasa pemrograman (LEXP)

  d. Atribut proyek
     - Penggunaan sistem pemrograman modern(MODP)
     - Penggunaan perangkat lunak (TOOL)
     - Jadwal pengembangan yang diperlukan (SCED)

3. Detailed COCOMO (COCOMO Detil)
Detil COCOMO menggabungkan semua karakteristik versi intermediate dengan penilaian dampak cost driver di setiap langkah (analisis, desain, dll) dari proses rekayasa perangkat lunak 1. Pada COCOMO detail, upaya dihitung sebagai fungsi dari ukuran program dan satu set driver biaya yang diberikan sesuai dengan tiap tahap siklus hidup rekayasa perangkat lunak.



sumber :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/jenis-jenis-cocomo/                                                       http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/cocomo-constructive-cost-model/
Silahkan Dibaca Selengkapnya..

APJII

APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) adalah sebuah asosiasi yang menangani jasa penyelenggara internet di Indonesia yang dibentuk dari hasil musyawarah Nasional pada tanggal 15 Mei 1996. Pada awal terbentuknya APJII, dewan pengurus yang ditunjuk untuk melalui masa jabatan 3 tahun pertama membuat beberapa program kerja untuk mengembangkan internet di Indonesia, diantaranya :
- Menentukan tarif jasa internet dan Negosiasi Tarif Infrastruktur Jasa Telekomunikasi
Sudah berhasil dilaksanakan, ditandai dengan keluarnya "Surat Keputusan MENPARPOSTEL R.I. Nomor KM.59/PR.301/MPPT-96 tanggal 30 Juli 1996 tentang Tarif Jasa Internet" dan keluarnya "Surat Keputusan MENPARPOSTEL R.I. Nomor KM.2/PR.301/MPPT-97 tanggal tentang Tarif Jasa Sirkit Langganan termasuk penjabarannya Sesuai Surat SEKJEN DEPARPOSTEL R.I. Nomor PR.301/9/5/PPT-97 tanggal 28 Februari 1997 yang menyatakan bahwa Penyelenggara Jasa Internet adalah Operator Jasa Telekomunikasi."
- Membentuk ID NIC (Indonesia Network Center)
Tujuan didirikannya ID NIC adalah sebagai penyedia informasi jaringan berskala nasional, dinegara lain pusat informasi jaringan dikenal dengan nama Country NIC. Untuk pengelolaan pusat informasi jaringan  dapat dikelola oleh pihak swasta, pemerintah ataupun akademi tergantung dari jumlah pertumbuhan  internet dari masing-masing negara. Begitupula dengan peranan dari Country NIC. Peranan Country NIC  berbeda disetiap negara, misalnya ada yang terfokus pada pendaftaran dan pengelolaan, pembagian alamat IP dan lain lain. Sebagai contoh di Indonesia, untuk pendaftaran dan pengelolaan Domain TLD-ID sudah dikelola oleh APJII dan PUSILKOM UI, dan fungsi ini akan diintegrasikan ke ID NIC.
- Membentuk IIX (Indonesia Internet Exchange)
- Membuat usulan mengenai jumlah provider dan jenisnya


Tugas pokok APJII adalah:
- Menyelenggarakan hubungan dengan badan perekonomian dan badan-badan lain baik nasional maupun internasional yang bermanfaat bagi APJII
- Menciptakan komunikasi antar anggota, pemerintah dan asosiasi semitra yang ada didalam ataupun luar negeri
- Membina rasa persatuan dan kesatuan serta melindungi kepentingan anggota

APJII memiliki misi dan tujuan, diantaranya :
- Membantu para anggota memasyarakatkan dan menyediakan jasa internet yang berkualitas
- Membantu pemerintah dalam pemerataan ekonomi serta meningkatkan partisipasi masyarakat Indonesia dalam kerjasama internasional


Perkembangan Internet
Saat ini perkembangan internet sudah sangat pesat. Internet bukan lagi barang mewah bagi masyarakat. Dengan semakin berkembangnya internet, semakin banyak pula bermunculan web-web dengan konten yang yang semakin beragam. Konten yang unik dan menariklah yang akan mendapatkan perhatian dari pengunjung. Selain menarik dan unik, sebuah konten haruslah berkualitas. Ciri konten yang berkualitas adalah konten bukan hasil mengcopy, informasi yang ada didalamnya akurat dan tidak ada unsur penipuan,dan yang pasti konten tersebut haruslah bermanfaat.
Selain itu, dampak dari perkembangan internet adalah banyaknya penyalahgunaan dan kejahatan-kejahatan dunia maya yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Misalnya, penipuan, pencurian dan munculnya konten-konten yang tidak mendidik, seperti konten-konten pornografi. Konten-konten seperti ini dapat merusak mental masyarakat dan merangsang timbulnya tindakan-tindakan kriminal.
Untuk itu, pemerintah membuat rancangan UU ITE sebagai benteng bagi masyarakat dalam berinternet secara aman dan meminimalisasi kejahatan-kejahatan dunia maya. Namun sangat disayangkan, karena Undang-undang tersebut belum berjalan secara optimal.


ID CERT
ID CERT (Indonesia Computer Emergency Response Team) adalah organisasi yang menangani keamanan internet di Indonesia. Tingkat kewaspadaan masyarakat terhadap jaringan internet yang masih rendah, meningkatkan ancaman terhadap hacking. Untuk itu, misi ID CERT adalah :
- Meningkatkan kewaspadaan tentang masalah keamanan jaringan
- Bekerja sama dengan institusi pedidikan untuk melakukan penelitian di bidang keamanan sistem infofrmasi
- Mengadakan pelatihan formal maupun informal untuk mencetak SDM yang handal



sumber :

http://www.idnic.net/index.php?option=com_content&view=article&id=54&Itemid=54&lang=en
http://www.apjii.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=46&Itemid=27
http://www.paume.itb.ac.id/rahard/sekurindo/latar.html
Silahkan Dibaca Selengkapnya..
Siguiente Anterior HOME
 
Melati Tri Arumdhani Copyright © 2010 | Designed by: Compartidisimo